Mualem Bahas Dana Abadi Kombatan dan Konservasi Satwa Bersama Menteri LH

Mualem Bahas Dana Abadi Kombatan dan Konservasi Satwa Bersama Menteri LH

Mualem bahas Dana Abadi Kombatan dalam pertemuannya dengan Menteri Lingkungan Hidup (LH) pada awal Oktober 2025 di Jakarta. Pertemuan tersebut menjadi momen penting dalam membahas dua isu strategis Aceh, yakni kelanjutan Dana Abadi bagi para mantan kombatan serta upaya memperkuat konservasi satwa endemik di wilayah tersebut.

Sebagai tokoh utama Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan kini juga pemimpin politik berpengaruh di Aceh, Mualem menegaskan bahwa kesejahteraan mantan kombatan dan pelestarian lingkungan tidak bisa dipisahkan dari agenda pembangunan berkelanjutan daerah.

Mualem Minta Dukungan Menteri Lingkungan Hidup untuk Dana Abadi Kombatan  dan Korban Konflik - Putaran.id


Pembahasan Dana Abadi Kombatan untuk Kesejahteraan Mantan Pejuang

Dalam pertemuan itu, Mualem bahas Dana Abadi Kombatan sebagai bentuk realisasi dari komitmen perjanjian damai Helsinki yang telah berjalan lebih dari 18 tahun. Ia menilai, setelah masa transisi panjang, banyak mantan kombatan yang masih belum memperoleh jaminan ekonomi yang layak.

Menurut Mualem, pembentukan Dana Abadi Kombatan harus menjadi prioritas dalam rencana pembangunan Aceh tahun 2025 agar para eks-pejuang dapat memiliki akses terhadap modal usaha, pendidikan anak, dan jaminan sosial.

Menteri LH menyambut baik inisiatif tersebut dan berjanji akan berkoordinasi dengan kementerian lain untuk memastikan kebijakan tersebut dapat diintegrasikan dengan program pemerintah pusat, khususnya dalam aspek pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan.


Konservasi Satwa Aceh Jadi Perhatian Serius

Selain membahas Dana Abadi Kombatan, Mualem juga menyoroti konservasi satwa liar di Aceh, terutama gajah Sumatera, harimau, dan badak yang kini populasinya semakin menurun akibat deforestasi dan perburuan liar.

Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat adat dalam menjaga hutan-hutan Aceh yang menjadi habitat alami satwa-satwa langka tersebut.

Dalam kesempatan itu, Mualem mengusulkan agar dana kompensasi lingkungan dari sektor industri dan perkebunan di Aceh sebagian dialokasikan untuk program rehabilitasi satwa dan reforestasi.


Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah untuk Pembangunan Aceh

Pertemuan yang berlangsung selama hampir dua jam itu menghasilkan beberapa kesepakatan awal. Salah satunya, pembentukan tim teknis bersama antara Pemerintah Aceh dan Kementerian LH untuk membahas implementasi program Dana Abadi Kombatan dan konservasi lingkungan.

Mualem berharap agar kerja sama ini tidak hanya sebatas pertemuan seremonial, tetapi benar-benar menghasilkan kebijakan nyata yang bisa dirasakan langsung oleh rakyat Aceh.

“Perdamaian Aceh akan bertahan jika kesejahteraan masyarakat terjamin dan lingkungan kita terlindungi,” ujar Mualem usai pertemuan.


Pentingnya Dana Abadi Kombatan dalam Stabilitas Sosial dan Ekonomi

Program Dana Abadi Kombatan diharapkan dapat berperan besar dalam mendorong stabilitas sosial di Aceh. Banyak pihak menilai, dengan tersedianya dana abadi, mantan kombatan akan memiliki sumber ekonomi berkelanjutan sehingga potensi konflik sosial dapat ditekan.

Selain itu, pendekatan ekonomi berbasis lingkungan yang dikampanyekan oleh Mualem dinilai sejalan dengan visi pembangunan hijau nasional yang dicanangkan pemerintah pusat. Dengan begitu, program ini tidak hanya membantu eks-kombatan, tetapi juga memperkuat komitmen Aceh dalam menjaga kelestarian alam. ini bisa menjadi model pembangunan berkelanjutan yang mengintegrasikan kesejahteraan sosial dan perlindungan lingkungan


Konservasi satwa dan ekosistem

Selain aspek kesejahteraan manusia, pertemuan ini juga menekankan pentingnya perlindungan satwa liar. Aceh memiliki hutan tropis yang kaya dengan flora dan fauna endemik, termasuk harimau Sumatera, gajah, dan badak. Kehadiran Mualem dalam pembahasan konservasi satwa menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menjaga keberlanjutan ekosistem, yang juga berdampak pada ekonomi berbasis ekowisata


Harapan untuk Masa Depan Aceh

Menutup pertemuan tersebut, Mualem menegaskan kembali komitmennya untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat Aceh, termasuk kesejahteraan mantan kombatan dan perlindungan ekosistem. Ia juga mengajak generasi muda Aceh untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga warisan perdamaian yang telah dibangun sejak 2005.

“Dana Abadi Kombatan dan konservasi satwa bukan dua hal terpisah. Keduanya adalah bagian dari visi besar kita untuk Aceh yang damai, adil, dan berkelanjutan,” tegasnya.


Baca juga : 7 Fakta Pasar Hewan Indonesia yang Berpotensi Memicu Wabah Penyakit Baru


Kesimpulan

Pertemuan antara Mualem dan Menteri LH menjadi tonggak penting menuju pembangunan Aceh yang lebih inklusif dan berwawasan lingkungan. Melalui pembahasan Dana Abadi Kombatan dan upaya konservasi satwa, diharapkan kesejahteraan masyarakat Aceh akan semakin meningkat sekaligus menjaga kekayaan alamnya untuk generasi mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *