Hari One Health 2025: Menyatukan Kesehatan Manusia, Hewan, dan Lingkungan untuk Dunia yang Lebih Sehat

Hari One Health: Menyatukan Kesehatan Manusia, Hewan, dan Lingkungan

Hari One Health diperingati setiap tahun sebagai momentum untuk menegaskan pentingnya keterkaitan antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Konsep ini menekankan bahwa ketiga elemen tersebut saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan dalam menjaga keseimbangan ekosistem serta mencegah munculnya penyakit baru.

Pada tahun 2025, Hari One Health kembali menjadi sorotan global di tengah meningkatnya tantangan kesehatan dunia, mulai dari perubahan iklim, penyebaran penyakit zoonosis, hingga degradasi lingkungan yang memengaruhi kehidupan jutaan orang di berbagai negara.

Peringati Hari One Health Sedunia, ADPRC-OHCC Gelar OHSC In Action


Konsep Hari One Health dan Pentingnya Kolaborasi Global

Hari One Health pertama kali diperkenalkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH), dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) untuk meningkatkan kesadaran bahwa kesehatan manusia sangat bergantung pada kesehatan hewan dan kelestarian lingkungan.

Pendekatan One Health mendorong pemerintah, lembaga riset, dokter, dokter hewan, serta masyarakat untuk bekerja sama dalam satu sistem terpadu. Dengan kolaborasi lintas sektor, ancaman penyakit seperti flu burung, rabies, atau COVID-19 dapat diantisipasi secara lebih efektif.

ADPRC-OHCC implements the One Health approach in East Java, Indonesia  ADPRC-OHCC


Fokus Hari One Health 2025: Pencegahan Wabah dan Krisis Iklim

Tema Hari One Health 2025 menyoroti pentingnya pencegahan penyakit zoonosis dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang berdampak langsung pada kesehatan global. Peningkatan suhu bumi telah memicu pergeseran habitat hewan dan vektor penyakit seperti nyamuk, yang kini dapat hidup di wilayah-wilayah baru.

Menurut data WHO, lebih dari 70% penyakit menular yang muncul pada manusia berasal dari hewan. Oleh karena itu, pendekatan One Health menjadi kunci dalam mendeteksi, mencegah, dan menanggulangi wabah di masa depan.

OHSC Airlangga Lakukan Kampanye One Health di Kampung Hidroponik


Upaya Pemerintah dan Lembaga Internasional di Hari One Health

Dalam rangka memperingati Hari One Health 2025, berbagai negara termasuk Indonesia menggelar kegiatan edukasi publik, seminar ilmiah, dan kampanye lingkungan.

Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, KLHK, serta lembaga internasional seperti WHO dan FAO untuk memperkuat sistem surveilans penyakit zoonosis. Program ini mencakup pelatihan tenaga kesehatan dan dokter hewan, serta peningkatan laboratorium kesehatan masyarakat di daerah terpencil.

Selain itu, Indonesia juga berkomitmen mengembangkan One Health Center of Excellence, pusat riset yang berfokus pada integrasi data kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan.


Keterlibatan Masyarakat dalam Hari One Health

Kesadaran masyarakat menjadi bagian penting dalam memperingati Hari One Health. Warga diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan, mengelola limbah rumah tangga dengan benar, serta memastikan hewan peliharaan mereka mendapat vaksinasi secara rutin.

Di berbagai daerah, lembaga pendidikan turut menyelenggarakan lomba, diskusi, dan kampanye digital bertema One Health for All. Tujuannya untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama terhadap kesehatan ekosistem.


Dampak Perubahan Iklim terhadap Kesehatan Global

Isu perubahan iklim menjadi fokus utama dalam peringatan Hari One Health 2025. Peningkatan suhu ekstrem dan perubahan pola curah hujan menyebabkan penurunan kualitas air, gagal panen, serta munculnya penyakit baru di kawasan tropis.

Peneliti dari Universitas Gadjah Mada menjelaskan bahwa deforestasi dan urbanisasi tanpa kendali juga memicu interaksi lebih sering antara manusia dan satwa liar, meningkatkan risiko penyebaran penyakit lintas spesies.


Pendidikan dan Inovasi Teknologi untuk Mendukung One Health

Teknologi dan pendidikan menjadi elemen penting dalam mewujudkan visi Hari One Health. Pemerintah dan universitas kini mulai mengembangkan sistem pemantauan penyakit berbasis data besar (big data) dan kecerdasan buatan untuk memprediksi potensi wabah.

Selain itu, kurikulum pendidikan kedokteran, kedokteran hewan, dan lingkungan mulai memasukkan konsep One Health agar generasi muda memahami pentingnya sinergi lintas disiplin dalam melindungi bumi dan seluruh makhluk hidup di dalamnya.


Peran Media dalam Menyebarluaskan Pesan Hari One Health

Media massa dan media sosial memiliki peranan besar dalam memperkuat pesan Hari One Health. Kampanye digital dengan tagar seperti #OneHealthForAll dan #HariOneHealth2025 ramai digunakan oleh lembaga pemerintah, organisasi kesehatan, serta masyarakat umum.

Melalui pemberitaan dan edukasi publik, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap keterkaitan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan semakin meningkat.


Tantangan Implementasi One Health di Lapangan

Meskipun konsep One Health telah diakui secara global, tantangan dalam penerapannya masih besar. Kurangnya koordinasi lintas lembaga, keterbatasan data kesehatan hewan, serta rendahnya kapasitas laboratorium di beberapa daerah menjadi hambatan utama.

Namun, Hari One Health 2025 menjadi momentum penting untuk memperbaiki sistem tersebut melalui pendekatan berbasis bukti dan kolaborasi multinasional.


Baca juga : 5 Hewan Langka di Dalam Gua yang Menakjubkan, Habitatnya Sangat Terpencil


Kesimpulan: Hari One Health, Pilar Kesehatan Dunia yang Terintegrasi

Peringatan Hari One Health 2025 bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan ajakan untuk bertindak nyata dalam melindungi kesehatan global. Dengan memperkuat kolaborasi antara manusia, hewan, dan lingkungan, dunia dapat menghadapi ancaman wabah dan krisis iklim dengan lebih tangguh.

Konsep One Health mengingatkan kita bahwa bumi adalah satu kesatuan hidup. Menjaga kesehatannya berarti menjaga masa depan manusia itu sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *